Informasi
Umum dan Sejarah
Institut Teknologi Bandung (ITB),
didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi
dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing
institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi
masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada
pendirian ITB.
Sejarah ITB bermula seja awal abad
kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula
pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang
menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah
jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De
Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan
satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya
mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan
yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan
ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi
Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima
perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi
Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri
bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun
1960-an ITB mulai membina dan melengkapi
dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan
persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran,
serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan
penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang
timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah
menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang
secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Tingkat keakademian makin
meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana
internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an
ditandai dengan kepranataan
dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik
kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan
program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya
kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun
1990-an perguruan tinggi teknik yang semula
hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam
Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh
empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup
unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu
kemanusiaan.
Dasawarsa
ini akan menghantarkan ITB ke fajar abad baru yang ditandai dengan munculnya
berbagai gagasan serta pemikiran terbaik untuk pengembangannya.
Bahwa cepatnya pelipatgandaan informasi di abad baru akan menuntut
pelaksanaan pendidikan yang berpercepatan, tepat waktu, terpadu, berkelanjutan,
dan merupakan upaya investasi terbaik. Dalam upaya ini ITB ingin menegakkan
Program Sarjana di atas pondasi penguasaan ilmu-ilmu dasar yang kokoh sehingga
lulusannya senantiasa mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
datang dengan cepat. Program Pasca Sarjana menjadi ujung tombak peningkatan
kualitas dan kuantitas, efisiensi dan efektivitas, serta relevansinya terhadap
kebutuhan, sehingga kontribusi ITB bagi pembangunan nasional akan menjadi lebih
besar dan tinggi nilainya. Bahwa penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dilakukan secara utuh dan terpadu, dalam suatu kiprah sebagai Research and Development University. Pengembangan keilmuan dan teknologi di ITB didasarkan pada kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa. Dengan demikian ITB akan mengembangkan dirinya dalam riset dan manufaktur, teknologi komunikasi dan informasi, transportasi darat-laut dan dirgantara, lingkungan, serta bio-teknologi dan biosains.
Bahwa misi pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat membangun wawasan bisnis untuk kemandirian yang merupakan modal awal untuk menegakkan otonomi perguruan tinggi. Wawasan bisnis untuk kemandirian tersebut diarahkan guna meraih prestasi pelaksanaan kewajiban dan tugas pendidikan dan penelitian setinggi-tingginya.
Bahwa pengembangan ITB diharapkan berpijak pada kekuatan institusi berupa penggunaan informasi sebaik-baiknya, terpeliharanya Staf Pengajar yang kompeten yang tinggi mutu kemampuan dan pengabdiannya, sistem pendidikan yang terintegrasi, dan kerjasama yang terjalin erat dengan pemerintah, industri dan lembaga penelitian dan pendidikan di dalam dan luar negeri. Sehingga pengembangan yang direncanakan dapat dipantau secara berkelanjutan dan terukur menurut pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, pengembangan sumber daya manusia, sarana fisik, kepranataan norma dan tata kerja, serta ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
Bahwa keinginan untuk mengembangkan ITB terungkap dengan semangat dan sikap ITB yang mengakui adanya kebenaran keilmuan, kebenaran keilmuan yang dapat didekati melalui observasi disertai analisis yang rasional. Bahwasanya mengejar dan mencari kebenaran ilmiah tersebut adalah hak setiap insan di bumi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi agar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mensejahterakan umat manusia, dan masyarakat bangsa Indonesia pada khususnya.
Kurun dasawarsa kelima tahun 2000-an Institut Teknologi Bandung yang status hukumnya sebagai instansi pemerintah dalam bentuk jawatan negeri pada tanggal 26 Desember 2000, Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000 telah menetapkan Institut Teknologi Bandung sebagai suatu Badan Hukum Milik Negara.
Perguruan Tinggi Negeri dengan status Badan Hukum adalah sesuatu tanpa preseden dalam sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia. Hal ini diawali dengan terbitnya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Bahan Hukum yang kemudian disusul diterbitnya PP No. 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung menjadi Bahan Hukum Milik Negara. Maka dengan terbitnya PP 155 tersebut, sejak tanggal 26 Desember 2000 yang lalu ITB resmi menjadi Badan Hukum sebagaimana layaknya badan hukum lainnya yang dibenarkan melaksanakan segala perbuatan hukum yang tidak melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan pertama yang ditinjau dalam PP No. 61 secara singkat adalah adanya globalisasi yang menimbulkan persaingan yang tajam. Maka untuk meningkatkan daya saing nasional dibutuhkan PT yang dapat membangun masyarakat madani yang demokratis dan mampu bersaing secara global. Untuk itu PT, termasuk ITB, harus memperoleh kemandirian, otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar. Penekannya ada pada adanya proses globalisasi.
Sejarah
dan Masa Depan
Masa
Depan
|
|
ITB
sebagai "Research & Development University":
Academic Exellence for Empowerment
|
2000-2005
|
ITB –
BHMN (Badan Hukum Milik Negara)
|
26
Desember 2000 Penetapan ITB – BHMN Transformasi ITB-BHMN 2002-2005
Action
|
1959-1999
|
Institut
Teknologi Bandung (ITB)
|
1979, Program Pasca Sarjana pertama
|
1950-1959
|
Universitas
Indonesia
|
Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam
|
1946-1950
|
Universiteit
Van Indonesie
|
6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri
|
1945-1946
|
Sekolah
Tinggi Teknik (STT)
|
1946, STT Bandung menjadi Univ. Gajah Mada (UGM)
|
1944-1945
|
Bandung
Kogyo Daigaku (BKD)
|
1 April 1944, TH dibuka kembali dengan nama BKD oleh
pemerintah Jepang
|
1920-1942
|
Technische
Hogeschool (TH)
|
3 Juli 1926, luluasan pertama Insinyur Indonesia (salah
seorang diantaranya Ir. Soekarno, Presiden Indonesia Pertama)
|
Sistem
Pendidikan
Sistem Pendidikan di ITB terdiri
dari tiga tahap atau strata, yaitu:
- Sarjana atau Strata-1 (S1) yang dirancang selesai dalam 4 tahun dengan gelar Sarjana Teknik, Sarjana Sains, Sarjana Seni, Sarjana Desain, Sarjana Farmasi, dan Sarjana Manajemen.
- Magister atau Strata-2 (S2) yang dirancang selesai dalam 2 tahun dengan gelar Magister Teknik, Sarjana Sains Manajemen, Magister Sains, Magister Seni, Magister Desain, Magister Studi Pertahanan, Magister Administrasi Bisnis, Magister Pengajaran Matematika, Magister Pengajaran Fisika, Magister Penggajaran Kimia, dan Magister Pengelolaan Sumber Daya Air.
- Doktor atau Strata-3 (S3) yang dirancang selesai dalam 3 tahun dengan gelar Doktor.
Pendidikan Program Sarjana di ITB mempunyai beban sekurang-kurangnya
144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang terbagi dalam:
- Tahap Persiapan Bersama dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam) SKS.
- Tahap Sarjana dengan beban minimal 108 (seratus delapan) SKS.
Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik
tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian
yang menyatu dengan Program Sarjana. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan
prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara
langsung. Jika tidak ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus
dipenuhi maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu
dengan Program Doktor.
Pendidikan Program Magister adalah kelanjutan linear Program
Sarjana, atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Pendidikan
Program Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 36
(tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS.
Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister mempunyai
beban SKS yang ditentukan oleh Program Pascasarjana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Penelitian & Pengabdian
Institut Teknologi Bandung yang sejak tahun 2001 berstatus Badan Hukum Milik
Negara (ITB-BHMN) merupakan lembaga pendidikan tinggi dan pusat ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang bertumpu pada penelitian dan
berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan IPTEKS yang
berkesinambungan dilakukan melalui upaya-upaya yang gigih guna meningkatkan
kualitas ITB sebagai lembaga pendidikan terdepan dan paling bergengsi di
Indonesia.LPPM yang terbentuk pada akhir tahun 2001 merupakan penggabungan Lembaga Penelitian ITB yang berdiri sejak 1959 dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB. Lembaga ini merupakan wadah bagi sivitas akademika untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kemitraan ITB difungsikan sebagai direktorat pada awal tahun 2002 dan pada tahun 2005 dilebur ke kantor WRLM. Fungsi dari Kemitraan ITB adalah mengembangkan jejaring (networking) serta menjadi jembatan antara kepakaran ITB dengan kebutuhan dari luar (institusi pendidikan, pemerintahan, industri, baik di dalam maupun di luar negeri).
WRLM/LPPM merupakan strategi ITB dalam upaya mengatasi ketidakseimbangan antara kemampuan IPTEKS di pergutuan tinggi dan peluang yang ada di masyarakat, dan sekaligus mewadahi pelaksanaan tugas TriDharma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara seimbang.
Kerjasama LPPM-ITB di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan konsultansi telah terjalin baik dengan berbagai mitra lembaga penelitian, pemerintah, industri, swasta, BUMN, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya dari dalam negeri maupun luar negeri. Berlangsungnya kerjasama tersebut merupakan perwujudan dari tingginya kepercayaan masyarakat sebagai mitra kerja terhadap kemampuan LPPM-ITB. Melalui kesempatan ini disampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua mitra kerja karena berkat adanya kerjasama telah terjadi saling memberdayakan menuju kesejahteraan umat manusia melalui pengembangan IPTEKS berdasarkan pada pencapaian peningkatan kecendekiaan bangsa termasuk komunitas ITB yang meliputi kecendekiaan penemuan, integrasi, terapan, dan pengajaran.
Jenis Pelayanan
PENELITIAN, melakukan penelitian-penelitian guna kepentingan pengembangan keilmuan dan penerapan langsung kepada masyarakat.PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, melakukan pelatihan dan kursus untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka menumbuhkan motivasi mandiri serta memacu pembangunan masyarakat.
JASA KONSULTASI, melakukan kegiatan-kegiatan konsultasi yang meliputi ; studi, survey dan investigasi, perencanaan dan perancangan/desain, pelaksanaan fisik dan jasa, manajemen dan supervisi proyek.
MANAJEMEN HAKI, memberikan layanan konsultasi dalam pengelolaan asset intelektual; menyelenggarakan pelatihan untuk eksekutif perusahaan dalam bidang pengelolaan asset intelektual; dan memberi layanan yang menyeluruh dalam menangani pengelolaan asset intelektual yang dimiliki oleh suatu organisasi .
KEMITRAAN, mengembangkan jejaring (networking) serta menjadi jembatan antara kepakaran ITB dengan kebutuhan dari luar (institusi pendidikan, pemerintahan, industri, baik di dalam maupun di luar negeri).
Pimpinan ITB
Rektor
|
Prof. Akhmaloka, Ph.D.
|
Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
|
Prof.
Dr.Ir. Kadarsah Suryadi
|
Wakil
Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan
|
Dr.Ir.
Puti Farida Marzuki
|
Wakil
Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi
|
Prof.
Dr. Irawati, MS
|
Wakil
Rektor Bidang Riset dan Inovasi
|
Prof.
Dr. Wawan Gunawan A. Kadir, MS.
|
Wakil
Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, dan Alumni
|
Prof.Dr.Ir.
Hasanuddin Z. Abidin, M.Sc.
|
Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
|
Prof.Dr.rer.nat.
Umar Fauzi
|
Dekan
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
|
Prof.Dr.
Tati Suryati Syamsudin, MS.DEA
|
Dekan
Sekolah Farmasi
|
Prof.
Dr. Daryono Hadi Tj. Apt.,M.Si.
|
Dekan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
|
Prof.
Sri Widiyantoro, M.Sc.,Ph.D
|
Dekan
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
|
Prof.Dr.Ir.
Eddy Ariyono Subroto
|
Dekan
Fakultas Teknologi Industri
|
Ir.
Hermawan Kresno Dipojono, MSEE,Ph.D.
|
Dekan
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
|
Prof.Dr.Ir.
Suwarno, MT
|
Dekan
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
|
Prof.Dr.Ir.
Yatna Yuwana Martawirya
|
Dekan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
|
Prof.Ir.
Suprihanto, Ph.D.
|
Dekan
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
|
Prof.Dr.Ir.
Benedictus Kombaitan, M.Sc.
|
Dekan
Fakultas Seni Rupa dan Desain
|
Dr. Imam
Santosa, M.Sn
|
Dekan
Sekolah Bisnis dan Manajemen
|
Prof.Dr.Ir.
Sudarso Kaderi Wiryono, DEA
|
Dekan
Sekolah Pascasarjana
|
Prof.Dr.
Pudji Astuti Waluyo, MS
|
Majelis
Wali Amanat
Ketua
|
Ir.Yani Panigoro MBA
|
Wakil
|
Prof.
Dr. Djoko Suharto
|
Majelis
Guru Besar
Ketua
|
Prof. Harijono A. Tjokronegoro
|
Sekretaris
|
Prof.
Hendra Gunawan
|
Senat
Akademik
Ketua
|
Prof. Dr. Intan Ahmad
|
Sekretaris
|
Prof.
Dr.Ir. Deddy Kurniadi
|
Satuan
Pengawasan Internal
Ketua
|
Prof. Dr. Asep Gana Suganda
|
Sekretaris
Bidang Audit Akademik dan Ketenagakerjaan
|
Dr.rer.nat.
Ir. Wahyudi W. Parnadi, MS.
|
Sekretaris
Bidang Audit Keuangan, Manajemen dan Aset
|
Drs.
Ario Dewanto
|
Satuan
Penjaminan Mutu
Ketua
|
Prof.Dr.Ir. Ichsan Setya Putra
|
Sekretaris
|
Dr.
Pepen Arifin
|
Satuan
Usaha Komersial
Ketua Badan Pengelola Satuan Usaha
Komersial
|
Prof.Ir. R. Bambang Boediono,
ME,Ph.D.
|
Wakil
Ketua Badan Pengelola Satuan Usaha Komersial
|
Prof.Dr.Ir.
Made Emmy Relawati
|
Sekretaris
Badan Pengelola Satuan Usaha Komersial
|
Suprayogi,
ST,MT,Ph.D.
|
Dewan
Audit
Ketua
|
Ir. Betti S. Alisjahbana
|
Sekretaris
|
Dr.
Filino Harahap
|
Satuan
Kekayaan dan Dana
Ketua Badan Pengelola
|
Ir. Rinaldi Firmansyah, MBA.CFA.
|
Sekretaris
Badan Pengelola
|
Ir.
Rochiman Sukarno, M.Sc.
|
Struktur Organisasi
Kemahasiswaan
Di samping melakukan kegiatan akademik, ITB memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk terlibat di dalam kegiatan non akademik dan organisasi yang merupakan faktor pelengkap dalam pendidikan mahasiswa.Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperluas pengalamannya melalui program-program yang sesuai untuk mengembangkan kemampuan sosial dan kepemimpinan.
Oleh karena itu ITB mendorong semua mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan non-akademik seperti yang direalisasikan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (21 unit bidang seni, 31 unit bidang pendidikan, dan 27 unit bidang olah raga) dan 25 Himpunan Mahasiswa.
Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan di ITB terdiri
dari tiga tahap atau strata, yaitu:
- Sarjana atau Strata-1 (S1) yang dirancang selesai dalam 4 tahun dengan gelar Sarjana Teknik, Sarjana Sains, Sarjana Seni, Sarjana Desain, Sarjana Farmasi, dan Sarjana Manajemen.
- Magister atau Strata-2 (S2) yang dirancang selesai dalam 2 tahun dengan gelar Magister Teknik, Sarjana Sains Manajemen, Magister Sains, Magister Seni, Magister Desain, Magister Studi Pertahanan, Magister Administrasi Bisnis, Magister Pengajaran Matematika, Magister Pengajaran Fisika, Magister Penggajaran Kimia, dan Magister Pengelolaan Sumber Daya Air.
- Doktor atau Strata-3 (S3) yang dirancang selesai dalam 3 tahun dengan gelar Doktor.
Pendidikan Program Sarjana di ITB mempunyai beban
sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang terbagi dalam:
- Tahap Persiapan Bersama dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam) SKS.
- Tahap Sarjana dengan beban minimal 108 (seratus delapan) SKS.
Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik
tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian
yang menyatu dengan Program Sarjana. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan
prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara
langsung. Jika tidak ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus
dipenuhi maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu
dengan Program Doktor.
Pendidikan Program Magister adalah kelanjutan linear Program Sarjana,
atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Pendidikan Program
Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 36 (tiga
puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS.
Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister mempunyai
beban SKS yang ditentukan oleh Program Pascasarjana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lokakarya Pilot Project Systems Thinking Weeks
September
10th, 2012
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung, mengadakan acara
Lokakarya “Pilot Project Systems Thinking Weeks” yang berlangsung dari tanggal
7 – 22 September 2012. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat FTI dan Ruang
Rapat Kecil ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FTI ITB, Prof.Dr.
Bermawi P. Iskandar. Yang melatarbelakangi diadakannya lokakarya ini adalah
untuk memandang.Dua Prodi di FTI terakreditasi ABET
September
10th, 2012
Sesuai dengan Visi ITB sebagai Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri,
dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia dan dunia (SK Senat Akademik ITB No 09/SK/I1-SA/OT/2011), yang
diwujudkan melalui Renstra ITB 2010-2015, ITB berupaya untuk memperoleh
pengakuan internasional terhadap mutu kurikulum, metode pembelajaran, tenaga
pengajar, serta prasarana pendukung pembelajaran. Dr. Penia Kresnowati Raih Anugerah dari Menristek
August
28th, 2012
Satu lagi prestasi yang membanggakan diraih oleh salah satu dosen Fakultas
Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung. Dr. Made Tri Ari Penia
Kresnowati, dosen FTI ITB yang tergabung dalam Kelompok Keilmuan Perancangan
dan Pengembangan Produk Teknik Kimia ini telah berhasil menerima anugerah IPTEK
dari Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada kategori
Peneliti Wanita. Penghargaan [...]Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil
Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik SipilKampus ITB, Bandung, 7 Desember 2012
”Penelitian Pascasarjana Dalam Bidang Teknik Sipil Untuk Mendukung Pengembangan Infrastruktur Secara Berkelanjutan”
Latar Belakang
Ketersediaan infrastruktur atau prasarana fisik seperti jalan, pelabuhan, bandara, tenaga listrik, telekomunikasi, irigasi, air bersih dan sanitasi serta berbagai bangunan pelengkap kegiatan permukiman lainnya, berperan sangat penting.
International Workshop Series on Environmental Management System
August
3rd, 2012
International Workshop Series on Environmental Management SystemJapan-Indonesia Association of Urban Sanitation Promotion (JIAUP)
Kelompok Keahlian Teknologi Pengelolaan Lingkungan (KK-TPL), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI), Shibaura Institute of Technology, Japan Environmental Sanitation Centre dan Saitama University akan mengadakan lanjutan International Workshop Series on Environmental
BUKA BERSAMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN 1433 H
August
2nd, 2012
Keluarga Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB menggelar buka
bersama pada hari selasa 31 Juli 2012 di Ruang ALSI. Prof. Ir. Suprihanto
Notodarmojo, PhD (Dekan FTSL) membuka acara buka bersama yang dihadiri oleh
para Dosen dan Pegawai di lingkungan FTSL. Kegiatan tersebut diawali
dengan pembacaan surat Q.S Al-Baqarah ayat 183-185 oleh Wilyon Penghargaan
2nd Prize Winner of Milking The Cloud Competition
Internasional - Mahasiswa/i
Second prize winner of Milking The Cloud competition, competition of developing open source PHP application on the cloud as a service (SaaS) in Asia-Pacific region (open to developers from Australia, Brunei, Indonesia, Korea, Malaysia, New Zealand, Singapore, Thailand, and Vietnam).
Second prize winner of Milking The Cloud competition, competition of developing open source PHP application on the cloud as a service (SaaS) in Asia-Pacific region (open to developers from Australia, Brunei, Indonesia, Korea, Malaysia, New Zealand, Singapore, Thailand, and Vietnam).